Kanker
tiroid bisa diobati hingga sembuh total, bahkan jika penderita sudah berada di
stadium tinggi.
Kanker
tiroid adalah salah satu dari beberapa kanker yang telah meningkat dalam
beberapa dekade terakhir. The American
Cancer Society, sebagaimana disampaikan Scientific
American melaporkan, kasus kanker tiroid terus meningkat enam persen setiap
tahun sejak 1997.
Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr.
Lily Sriwahyuni Sulistyowati menyatakan, pada 2015, Indonesia menempati posisi
sebagai negara dengan gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara. Ia memaparkan
hasil riset IMS Health yang
menyatakan sebanyak 17 juta masyarakat Indonesia mengalami gangguan tiroid.
“Jumlah ini bisa jadi lebih tinggi karena
masih banyak kasus gangguan tiroid yang belum terdiagnosis” katanya di Kemenkes
Apa itu Kanker
Tiroid?
Kanker
tiroid adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada kelenjar tiroid. Kelenjar
tiroid sendiri adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian
depan leher.
Kelenjar
tiroid sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh. Ia membantu tubuh menggunakan
energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lain
bekerja sebagaimana mestinya. Bila gangguan tiroid tidak ditangani dengan cepat
dan tepat, ia dapat memengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan berdampak
berat pada psikologis.
Berdasarkan
penelitian Wirsma Arif Harahap dengan judul Keganasan Pada Kelenjar Tiroid, kanker tiroid biasanya timbul dari nodul tiroid asimstomatik yang sudah ada
sebelumnya. Kanker jenis ini merupakan keganasan endokrin yang paling sering
terjadi.
Kanker
tiroid seringkali membatasi kemampuan untuk menyerap yodium dan membatasi
kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak
hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
Gejala kanker
Tiroid
Menurut
American Thyroid Association (ATA),
banyak orang dengan masalah tiroid tidak menyadarinya, karena gejalanya kadang
disalahartikan sebagai akibat kurang tidur semata.
Gejala
gangguan tiroid sangat mirip dengan pelbagai keluhan akibat gaya hidup modern
sehingga sangat sering diabaikan.
Gangguan
fungsi tiroid seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya tidak spesifik.
Akibatnya pasien seringkali tidak menyadari ada masalah dan tidak memeriksakan
diri ke dokter.
Di
Kementerian Kesehatan, Biopharma PT Merck Tbk memaparkan hasil survei global
Merck mengenai tingkat kesadaran gangguan tiroid sekaligus gejalanya. Survei
ini dilakukan pada 6.000-an perempuan di tujuh negara, salah satunya Indonesia.
Hasilnya: masih banyak responden yang menganggap tanda-tanda dan gejala
gangguan tiroid sebagai gangguan akibat pilihan gaya hidup. Mereka lantas abai
memeriksa kesehatan, terlambat diobati, sehingga ujungnya menurunkan kualitas hidup
penderita.
Pada
tahapan awal, penderita kanker tiroid tidak mempunyai keluhan khusus. Namun
pada skala lanjutan, kanker tiroid seringkali ditandai dengan munculnya
benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher, tepatnya di bawah jakun dan
biasanya tidak sakit.
Penyebab
Kanker Tiroid
Belum
ada penyebab jelas mengapa kebanyakan orang terkena kanker tiroid. Namun ada
beberapa hal yang dapat meningkatkan peluang menderita jenis kanker ini. Web MD menulis, warisan sindrom genetik adalah
salah satunya. Beberapa kondisi, termasuk kanker, berasal dari DNA yang Anda
dapatkan dari orang tua Anda. Dalam 2 dari 10 kasus kanker tiroid meduler,
misalnya, kanker adalah hasil dari gen abnormal yang Anda warisi.
Selain
itu, penyebabnya lainnya adalah kekurangan yodium dan paparan radiasi.
Pengobatan
Kanker Tiroid
Kanker
tiroid biasanya bisa diobati hingga sembuh total, bahkan jika penderita sudah
berada di stadium yang lebih tinggi. Perawatan yang dapat dilakukan tergantung
pada jenis dan stadium kanker.
Masih
dari Web MD, operasi adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
menyingkirkan kanker tiroid. Ada dua macam pembedahan, yaitu tireoidektomi,
yaitu jika seluruh kelenjar tiroid dihilangkan atau lobektomi jika hanya
sebagian kelenjar tiroid Anda yang diangkat.
Metode
lain adalah Radioactive iodine ablation (RAI)
atau Ablasi Iodium Radioaktif. Kelenjar tiroid dan kebanyakan kanker tiroid
menyerap yodium. Metode RAI berfungsi untuk menghancurkan jaringan tiroid yang
tersisa setelah tiroidektomi.
Yodium
masuk ke jaringan tiroid dan radiasi menghancurkannya. Ini juga dapat digunakan
agar kanker tidak menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya atau juga
menyebar ke bagian lain dari tubuh lain.
Jika
semua kelenjar tiroid sudah diangkat, penderita dapat melanjutkan treatment
dengan pil hormon tiroid. Pil ini juga membantu menghentikan sel-sel kanker
dari tumbuh dan kembali. Obat akan menurunkan tingkat thyroid-stimulating
hormon (TSH), hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
Radiasi
atau terapi sinar X juga dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Sumber:
https://tirto.id/kanker-tiroid-bisa-sembuh-kenali-penyebab-dan-pengobatannya